Monkay kung fuu

Cute Rocking Baby Monkey

Sabtu, 30 November 2013

KONDISI MASYARAKAT BALI DI PERSIMPANGAN MODERNISASI



            Ditengah-tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melanda Bali sebagai akibat berkembang dengan pesatnya sektor pariwisata, menyebabkan bagaimana arus wisata dengan kedatangan berbagai wisatawan asing, yang memiliki kebudayaan yang bermacam-macam yang dibawa dari daerahnya masing-masing ini memiliki implikasi terjadinya perubahan budaya dalam masyarakat Bali. Bermacam-macam teknologi kemudian mulai diperkenalkan oleh masyarakat asing yang dating ke Bali, bahkan tidak jarang masyarakat sendiri memiliki teknologi yang muncul sebagai akibat adanya kontak dengan kebudayaan lain. Lambat laun dapat kita perhatikan bahwa perubahan sosial sudah terjadi dengan sangat cepatnya di Bali. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dengan kebudayaan asing. Hal ini mempengaruhi pranata-pranata masyarakat Bali. Sehingga untuk bertahan dari semua itu Bali memerlukan strategi budaya ke depan untuk tetap dapat survive di daerahnya sendiri.
            Siginifikasi sifat riil kebudayaan adalah sifat adaptifnya. Kebudayaan telah menciptakan bagi manusia sebuah alat adapatasi baru terhadap kondisi kehidupannya, dan pola adaptasi ini jauh melebihi pola adaptasi biologis. Sehingga penekanan konsep pembangunan selama ini yang bersifat menyeragamkan aspek-aspek kebudayaan lokal dengan kebudayaan satu daerah akan cenderung mengakibatkan perubahan pada kebudayaan masyarakat tersebut. Hal ini mendorong terjadinya sebuah proses evolusi sosio-kultural sebagai bagian dari proses adaptasi dan strategi mempertahankan kebudayaan oleh suatu komunitas masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah strategi budaya dalam masyarakat Bali. Tidak saja terhadap hal-hal yang bersifat fisik namun juga masalah sosialnya. Sehingga pendekatan yang sesuai adalah menganut strategi budaya yang pernah dikaji oleh van Peursen, yakni pendekatan mistis, ontologis, dan fungsional. Ketiga tahap ini bukan merupakan tahap yang bersifat rangking atau seperti urutan anak tangga, jadi tidak sepenuhnya kehidupan masyarakat Bali itu hanya ditinjau dari satu sisi saja. Melainkan strategi tersebut harus diterapkan berdasarkan atas situasi dan kondisi yang ada.
            Tahap strategi budaya Peursen ini lebih menggambarkan bahwa kreativitas dan inventivitas merupakan faktor penting yang saling terkait. Dalam pertimbangan ethis.dengan adanya tiga tahap dalam strategi budaya ini maka masyarakat Bali lebih memiliki sebuah sisi positif untuk mampu melihat ke depan dan berkreasi sesuai dengan budaya yang ada. Dengan strategi tersebut dapat dijamin bahwa masyarakat Bali ke depan akan mampu melihat dengan lebih jernih modernisasi dan tidak hanya sekedar sebagai obyek yang mudah dimanipulasi, tetapi juga sebagai pangkal pembangunan pariwisata Bali. Sekarang semuanya tergantung masyarakat Bali sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar