Monkay kung fuu

Cute Rocking Baby Monkey

Sabtu, 30 November 2013

Teori Sifat dalam Kepemimpinan

  •   Teori Sifat
            Para peneliti terdahulu memformulasikan teori kepemimpinan yang disebut sebagai teori orang besar (the great person theory) yang memandang bahwa para pemimpin besar memang telah  memiliki beberapa trait tertentu yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang. Teori ini termasuk dalam Teori Sifat (trait). Trait yang dimaksud merupakan trait yang dimiliki oleh seluruh pemimpin besar, tak peduli kapan dan dimana mereka hidup yang keberadaannya ada dalam derajad yang lebih tinggi dari orang kebanyakan.

            Teori tersebut adalah dorongan (drive) untuk mencapai sesuatu dibarengi dengan energy yang besar dan resolusi; kepercayaan diri; kreatibitas; dan motivasi kepemimpinan, yakni hasrat untuk memegang kendali dan memiliki otoritas terhadap yang lainnya. Zaccaro, Fotti dan Kenny (dalam Baron dan Byrne, 2005, h. 253) menambahkan satu karakteristik lagi yaitu tingginya tingkat fleksibilitas, yakni kemampuan untuk mengenali tindakan atau pendekatan seperti apa yang dibutuhkan dalam situasi tertentu dan kemudia berbuat sesuai dengan kebutuhan tersebut.

            Studi tentang kepemimpinanyang lain menghasilkan temuan Big Five Dimensions of Personality (lima Besar Dimensi Kepribadian) yang berhubungan dengan permasalahan menjadi seorang pemimpin yang efektif.
1.    Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif;
2.    Agreeableness, kecenderungan pada sifat-sifat baik hati, lembut, mempercaya dan dapat dipercaya;
3.    Conscientiousness (ketekunan), teratur, dapat diandalkan dan berorientasi pada kesuksessan;
4.    Keterbukaan pada pengalaman baru, kecenderungan pada sifat kreatif, imajinatif, perseptif dan memikirkan orang lain;
5.    Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan dan tidak moody;
Ø  Sumber: Achmad M. Masykur, 2009, Kepemimpinan Transformasional, Belajar dari Kepemimpinan Khalifah Umar ibn Al Khattab, Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang.

  • Teori Sifat
            Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.

            Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

            Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

Ø  Sumber: Marno, Triyo Supriyatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan I     Islam. Bandung: Refika Aditama.



  •   KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat saya simpulkan bahwa dalam teori kepemimpinan yang disebut sebagai teori orang besar (the great person theory) yang memandang bahwa para pemimpin besar memang telah  memiliki beberapa trait tertentu yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang. Teori ini termasuk dalam Teori Sifat (trait). Trait yang dimaksud merupakan trait yang dimiliki oleh seluruh pemimpin besar, tak peduli kapan dan dimana mereka hidup yang keberadaannya ada dalam derajad yang lebih tinggi dari orang kebanyakan. Dalam Big Five Dimensions of Personality (lima Besar Dimensi Kepribadian) yang berhubungan dengan permasalahan menjadi seorang pemimpin yang efektif adalah:
1.    Ekstraversi, berupa kecenderungan pada sifat-sifat ramah, asertif dan aktif;
2.    Agreeableness, kecenderungan pada sifat-sifat baik hati, lembut, mempercaya dan dapat dipercaya;
3.    Conscientiousness (ketekunan), teratur, dapat diandalkan dan berorientasi pada kesuksessan;
4.    Keterbukaan pada pengalaman baru, kecenderungan pada sifat kreatif, imajinatif, perseptif dan memikirkan orang lain;
5.    Penyesuaian dan stabilitas emosi, kecenderungan pada sifat tenang, tidak tertekan dan tidak moody;

Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

5 komentar:

  1. bagus mas, mmbantu tugas saya...

    jgn lupa kunjungi juga ya mas yogisudirman22.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Terima kasih mas
    Sangat membantu saya dalam pengerjaan dan penyelesaian ringkasan terkait yg sedang saya buat

    BalasHapus
  3. Thanks infonya. Oiya ngomongin pemimpin, banyak loh orang yang nanya: Bisa ga ya generasi milenial itu jadi pemimpin yang berkualitas? Maklum, milenial kan sering banget tuh dicap negatif karena perilakunya yang dianggap malas, banyak nuntut, dan masih banyak lagi. Mau tau selengkapnya, yuk buruan cek di sini: Bisakah generasi milenial jadi pemimpin hebat?

    BalasHapus