Monkay kung fuu

Cute Rocking Baby Monkey

Sabtu, 30 November 2013

Servant Leadership



Bagi sebagian besar pemimpin di Indonesia, kepemimpinan sering diartikan sebagai jabatan formal yang memiliki konsekuensi medapatkan fasilitas dan pelayanan. Meskipun banyak di antara pemimpin atau pejabat yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali  atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani. Semua orang merasa sepakat bahwa yang mesti dipilih sebagai pemimpin mestinya adalah kandidat yang memenuhi criteria pemimpin sejati. Kepemimpinan  sejati sering dikaitkan dengan kesempurnaan dalam berbagai hal, memiliki integritas, track record yang baik dalam pekerjaan, bertanggung jawab, visioner dan futurist, mampu mengakomodasi kepentingan yang berbeda, tidak rasialis, dan yang lebih penting lagi adalah memiliki keimanan yang diimplementasikan dalam kehidupan sehariannya. Semua hal ini dipadatkan dalam fungsi pelayanan, yakni melayani masyarakat yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan.
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang bersedia  menjadi pelayanan masyarakat, bukan justru minta dilayani oleh masyarakat seperti yang selama ini banyak terjadi. Karakter moral Islami masyarakat seorang pemimpin harus memenuhi criteria perilaku Islami seperti Shidiq (jujur), Amanah (bertanggung jawab), Tablig (menyampaikan apa yang harus disampaikan)  dan Fathonah (cerdas). Kepemimpinan dianggap sebagai kontrak psikologis antara pemimpin dengan para pengikutnya yang menjamin bahwa dia (pemimpin) akan berusaha sebaik mungkin untuk membimbing, menjaga dan memperlakukan mereka secara adil. Dua peran utama dalam kepemimpinan menurut perspektif Islam adalah pemimpin sebagai pelayanan (servant leader) dan pemimpin sebagai pelindung/wali (guardian leader).
Servant leadership (kepemimpinan yang melayani) merupakan sebuah teori atau pandanagan baru mengenai kepemimpinan yang dicetuskan oleh Robert K.Greenleaf. Robert K.Greenleaf merupakan penulis “Servant Leadership”, lahir pada tahun 1904 di Terre Haute, IN. Ia dibesarkan diantara rumah tangga yang berkomitmen untuk menjadi pribadi yang mempunyai etika yang kuat dan terlibat di dalam masyarakat. Teori kepemimpinan yang melayani digambarkan sebagai sebuah paradigma baru yang memenuhi kebutuhan dalam organisasi.
 Teori Greenleaf dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an, namun terlihat sebagai sebuah teori yang ideal dan mempunyai alternative terhadap paradigma tradisional hirarkis masa lalu industry. Oleh karenanya teori kepemimpinan yang melayani dipandang sebagai pilihan yang sesuai. Teori kepemimpinan yang melayani merupakan teori yang menekankan pada peningkatan pelayanan kepada orang lain. Sebuah pendekatan Holistik untuk bekerja , mempromosikan rasa kebersamaan dan berbagi kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, teori kepemimpinan yang melayani ini mempunyai gambar piramida yang terbalik apabila dibandingkan dengan konsep kepemimpinan yang lainnya. Teori kepemimpinan yang melayani ini berorientasi pada fleksibilitas pendelegasian struktur organisasi pada bawahan dan berorientasi ke masa depan.
Greenleaf memulai model kepemimpinannya melalui analisis motivasi pemimpin dengan konsep yang pertama adalah dengan meneliti system kepercayaan diri calon pemimpin dan alasan tujuannya mengapa ingin menjadi seorang pemimpin yang mempunyai etika kepemimpinan yang kuat. Prinsip dan nilai-nilai dari seorang pemimpin dianggap sebagai kunci jangka panjang untuk kepentingan pelayanan organisasi. Perilaku kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin yang melayani tumbuh dari nilai-nilai batin dan keyakinan dari para pemimpin individu dimana nilai-nilai pribadi seperti keadilan dan integritas adalah variable independent yang menjalankan perilaku pemimpin yang melayani (servant leadership).
Kepemimpinan yang melayani mempunyai sebuah motivasi kepemimpin yang unik dan dipandang sebagai sesuatu perbedaan yang penting terhadap teori kepemimpinan yang melayani atau manajemen lainnya. Motivasi yang dilakukan pada kepemimpinan yang melayani adalah dengan cara para pemimpin senior dalam kepemimpinan yang melayani menanamkan nilai-nilai pribadi mereka ke seluruh organisasi melalui proses pemodelan dimana menunjukkan suatu tindakan yang dapat diamati. Artinya pemimpin dalam kegiatan kepemimpinannya menunjukkan nilai-nialai mereka kepada bawahannya melalui perbuatan dan arahan yang berisi penanaman nilai positif kepemimpinan dari waktu ke waktu dalam perilaku organisasi. Oleh karena itu nilai-nilai pribadi yang terdapat dari diri seorang pemimpin dianggap sebagai sumber pengaruh untuk membawa perubahan bagi organisasinya,
Ø Sumber: Fuad Nashori, 2009, Psikologi Kepemimpinan, Penerbit Pustaka Fahma, Y         Yogyakarta, hal. 1-4.
                mardewiwahyu.blogspot.com/2012/04/review-servant-leadership.html
Karakteristik Servant Leader
Barbuto& Wheeler (2007) mengidentifikasi 11 karakteristik servant leader yang disarikan daritulisan Greenleaf dan Spears:
1.      PanggilanHati (calling)
2.      Mendengarkan (listening)
3.      Empati (Empathy)
4.      Penyembuhan (healing)
5.      Kesadarandiri (awareness)
6.      Persuasi (persuasion)
7.      Konseptualisasi (conceptualization)
8.      MemilikiPandanganJauhkeDepan (foresight)
9.      Stewarship
10.  KomitmenPadaPengembanganManusia (commitment to the growt of people)
11.  MembangunKomunitas (building community)

Ø  Sumber: FuadNashori, 2009, Psikologi Kepemimpinan, PenerbitPustakaFahma,                     Yogyakarta,  hal. 7-11.

v  KESIMPULAN
Servant leadership (kepemimpinan yang melayani) merupakan sebuah teori atau pandanagan baru mengenai kepemimpinan yang dicetuskan oleh Robert K.Greenleaf. Teori kepemimpinan yang melayani merupakan sebuah teori yang menekankan pada peningkatan pelayanan kepada orang lain. Sebuah pendekatan Holistik untuk bekerja , mempromosikan rasa kebersamaan dan berbagi kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan yang melayani mempunyai sebuah motivasi kepemimpin yang unik dan dipandang sebagai sesuatu perbedaan yang penting terhadap teori kepemimpinan yang melayani atau manajemen lainnya. Barbuto & Wheeler (2007) mengidentifikasi 11 karakteristik servant leader yang disarikan daritulisan Greenleaf dan Spears.

1 komentar: